Sabtu, 03 November 2012

MAKALAH OBSERVASI KEPEMIMPINAN


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melilpahkan Rahmad dan Inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami dengan judul “KEPEMIMPINAN di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN”  untuk memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan.
Makalah lingkungan perkantoran ini membahas tentang bagaimana kepemimpinan di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah serta respon seluruh warga terhadap kepemimpinan kepala sekolah Madrasah aliyah Bustanul Arifin.
Makalah ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca mengenai kepemimpinan di bidang pendidikan.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.



Surabaya, 02 Oktober  2012



Penulis 
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang............................................................................. 1
1.2  Rumusan masalah........................................................................ 2
1.3  Tujuan penulisan.......................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
            2.1 Definisi Kepemimpinan………………….……………………...3         
2.2 Fungsi Kepemimpinan…………………………………………..4
2.3 Gaya Kepemimpinan…………………………………….……...9

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kepemimpinan Di Madrasah Aliyah Bustanul
Arifin ……………………………..………………………….…12
3.2 Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Bustanul Arifin …………………….…..…....15
3.3 Respon Guru Dan Siswa  Terhadap Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah Madrasah
Aliyah Bustanul Arifin……………………………..….……… 17

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 18
4.2 Saran............................................................................................ 18       

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN


1.      Lembar Observasi
2.      Profil Sekolah Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
3.      Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
4.      Tata Tertib Sekolah Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
5.      Tata Krama Dan Tata Tertib Siswa Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
6.      Daftar Hadir Guru Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
7.      Identitas Guru Dan Pegawai Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
8.      Daftar Riwayat Hidup Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
9.      Kuisioner Manajemen Kepala Sekolah (Kuesioner untuk siswa)
10.  Kuisioner Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah (Kuesioner untuk guru)
11.  Dokumentasi kegiatan





BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Manusia merupakan mahkluk sosial mahkluk yang tidak dapat hidup sendiri, manusia hidup dalam berkelompok, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar dan tentunya membutuhkan antar sesama manusia. Dalam kehidupan berkelompok tentunya manusia saling berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dalam menciptakan kehidupan yang harmonis tidaklah mudah, harus bisa saling menghargai dan menghormati.
Manusia merupakan mahkluk ciptakan Allah SWT yang paling sempurna, yang di karuniai  akal pikiran untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Manusia sebagai khalifah di bumi ini tentunya telah menjadi pemimpin pada dirinya sendiri. Dengan jiwa pemimpin tentunya manusia sebagai mahkluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat akan dapat mengurus atau mengelola diri sendiri maupun kelompok.
Dalam sebuah lembaga atau organisasi tentunya diperlukan seorang pemimpin, baik lembaga masyarakat maupun lembaga pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan yang bernuansa islam. Di tengah persaingan global ini, diakui atau tidak, lembaga pendidikan atau sistem persekolahan Islam dituntun untuk mengemuka dengan kinerja kelembagaan yang efektif dan produktif.
Berhasilnya suatu sekolah dapat dilihat dari cara kepemimpinan kepala sekolah pada kegiatan di sekolah, sejauh mana kepala sekolah dapat menjalankan visi dan misi untuk memajukan suatu sekolah tersebut .
Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan professional sebagai penanggungjawab pendidikan dan pembelajaran untuk menyakinkan kepada masyarakat  bahwa segala sesuatunya telah berjalan dengan baik, baik perencanaan dan implementasi kurikulum, penyediaan pemanfaatan sumber daya guru, rekrutmen sumber daya murid, kerjasama sekolah dan orangtua, serta sosok outcome sekolah yang prospektif. Kepala sekolah yang baik akan bersikap dinamis untuk menyiapkan berbagai macam program pendidikan. Bahkan, tinggi rendahnya mutu suatu sekolah akan dibedakan oleh kepimpinan di sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis melakukan penelitian tentang kepemimpinan di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin dengan judul “Kepemimpinan kepala sekolah di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin Gresik”.

1.2             Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kepemimpinan di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin ?
2.      Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin ?
3.      Bagaimana respon seluruh warga sekolah terhadap kepemimpinan kepala sekolah Madrasah Aliyah Bustanul Arifin ?

1.3            Tujuan
1.      Untuk mengidentifikasi kepemimpinan di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
2.      Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin
3.      Untuk mengetahui respon seluruh warga sekolah terhadap kepemimpinan kepala sekolah Madrasah Aliyah Bustanul Arifin




BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 DEFINISI  KEPEMIMPINAN
Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi kepemimpinan :
1.      George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.      Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
3.      William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
4.      P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
5.       Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.
6.      G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.
7.      Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama .
8.      . John W. Gardner (1990) 
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
9.      H. Kootz & O’ Donnel “ Principles of Management”
Kepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama dalam pencapaian suatu tujuan bersama.
10.  G.L.Feman & E.K.aylor (1950)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu..

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada bawahannya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

2.2 FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1.      Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain :
a.    Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan.
b.   Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui.
c.    Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.

Perencanaan meliputi dua hal, yaitu :
a.          Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b.         Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kkegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan prosedur – prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi :
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami
b. Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut

2.      Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.

3.      Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.



4.      Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

5.      Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :
a)      Perasaan, firasat atau intuisi
b)      Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – sistematis.
c)      Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.
d)     Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai berikut :
a.       Keputusan – keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.
b.      Keputusan – keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer.
c.       Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.
d.      Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

6.      Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.
Menurut William R. Lassey dalam bukunya Dimension of Leadership, menyebutkan dua macam fungsi kepemimpinan, yaitu kepemimpinan, yaitu :
1.   Fungsi menjalankan tugas
Fungsi ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang tergolong fungsi ini adalah :
a.       Kegiatan berinisiatif, antara lain usul pemecahan masalah, menyarankan gagasan – gagasan baru, dan sebagainya.
b.      Mencari informasi, antara lain mencari klasifikasi terhadap usul – usul atau saran serta mencari tambahan informasi yang diperlukan.
c.       Menyampaikan data atau informasi yang sekiranya ada kaitannya dengan pengalamannya sendiri dalam menghadapi masalah yang serupa.
d.      Menyampaikan pendapat atau penilaian atas saran – saran yang diterima.
e.       Memeberikan penjelasan dengan contoh – contoh yang lebih dapat mengembangkan pengertian.
f.       Menunjukkan kaitan antara berbagai gagasan atau saran-saran dan mencoba mengusulkan rangkuman gagasan atau saran menjadi satu kesatuan.
g.      Merangkum gagasan-gagasan yang ada kaitannya satu sama lain menjadi satu dan mengungkapkan kembali gagasan tersebut setelah didiskusikan dalam kelompok.
h.      Menguji apakah gagasan-gagasan tersebut dapat dilaksanakan dan menilai keputusan-keputusan yang akan dilaksanakan.
i.        Membandingkan keputusan kelompok dengan standar yang telah ditetapkan dan mengukur pelaksanaannya dengan tujuan yangb telah ditetapkan.
j.        Menentukan sumber-sumber kesulitan, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan, dan mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai kemajuan yang diharapkan.
2.      Fungsi pemeliharaan.
Fungsi ini mengusahakan kepuasan, baik bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungan hidupnya. Yang termasuk fungsi ini antara lain :
a)      Bersikap ramah, hangat dan tanggap terhadap orang lain, mau dan dapat memujiorang lain atau idenya, serta dapat menerima dan menyetujui sumbangan fikiran orang lain.
b)      Mengusahakan kepada kelompok, mengusahakan setiap anggota berbicara dengan waktu yang dibatasi, sehingga anggota kelompok lain berkesempatan untuk mendengar.
c)      Menentukan penggunaan standar dalam pemilihan isi, prosedur dan penilaian keputusan serta mengingatkan kelompok untuk meniadakan keputusann yang bertentangan dengan pedoman kelompok.
d)     Mengikuti keputusan kelompok, menerima ide orang lain, bersikap sebagai pengikut/pendengar sewaktu kelompok sedang berdiskusi dan mengambil keputusan.
e)      Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat dan bertindak sebagai penengah untuk mengkompirmasikan pemecahan masalah.

Disamping kedua pendapat tersebut tentang fungsi kepemimpinan, pendapat lain mengemukakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memberikan pendapat yang terakhir mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah menciptakan struktur untuk pencapaian tujuan, mempertahankan dan mengamankan integritas organisasi dan medamaikan perbedaan yang terjadi dalam kelompok menuju ke arah kesepakatan bersama.

2.3 GAYA KEPEMIMPINAN
A.    Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1.      Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2.      Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3.      Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

B.     Empat Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1.      GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2.      GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS.
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3.      GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
4.      GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.























BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KEPEMIMPINAN di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
3.1.1 Kepemimpinan antara kepala sekolah dengan warga sekolah
Kepemimipinan yang di pimpin oleh kepala sekolah di Madrasah Aliyah sangat ditunjukkan dengan baik, semua struktur organisasi dan kegiatan yang berlangsung di sekolah selalu dengan pengawasan kepala sekolah, figur kepala sekolah di Madrasah Aliyah menggambar sosok Bapak yang sangat perhatian dan peka terhadap kondisi sekolah baik lingkungan maupun dari guru dan siswanya.
Di Madrasah Aliyah, yayasan sekolah islam ini memiliki cara ntuk menunjukkan sistem kerja para pegawai juga untuk meningkatkan pendidikan bagi siswa. Setiap tahunnya sekitar 1 bulan sekali Bapak Kepala Sekolah selalu mengevaluasi semua kegiatan yang berjalan di Sekolah, juga mengadakan rapat dengan staf dan para guru dalam 1 semester minimal 2 kali, jika terjadi permasalahan di sekolah maka bapak kepala sekolah langsung memberi peringatan kepada guru yang bersangkutan atau melakukan briefing bisa sampai tiga sampai empat kali.
Kegiatan telah tersusun sesuai jadwal yang telah disusun oleh pihak sekolah untuk melaksanakan perintah yang tertulis piket guru yang sesui dengan jadwal, kemudian setiap paginya para siswa melakukan sholat dhuha, memberikan surat tugas ketika meminta izin untuk meninggalkan kegiatan di sekolah.
Sekolah yang didirikan oleh yayasan ini, para pengajar atau guru banyak yang mengajar lebih dari satu sekolah, jika ada rapat yang diselenggaran salah satu sekolah guru yang bersangkutan akan meninggalkan sekolah dan meminta izin. Absen para guru dan staf masih dilakukan secara manual sehingga jika ingin meninggalkan pekerjaan harus menghubungi guru piket dan meminta surat izin
Dalam memajukan kedisplinan siswa, Kepala Sekolah selalu memeberikan yang terbaik kepada siswanya. Cara kerja bapak kepala sekolah sangat profesional, selain bertindak sebagai kepala sekolah beliau juga bisa menjadi figur seorang ibu jika berada di dalam kelas dan juga menjadi seorang yang tegas ketika melihat kesalahan siswanya seperti keterlambatan, siswa akan mendapatkan hukuman.
Madrasah Aliyah Bustanul Arifin sangat peduli kepada siswa yang berprestasi, setiap siswa yang mendapat rangking pertama di kelas akan mendapatkan pembiayaan gratis SPP selama 4 bulan. Dan jika ada siswa yang kurang mampu pihak sekolah akan memberikan uang bantuan seperti BBM dan BSM.

3.1.2    Kepemimpinan antara guru dengan siswa
Kepemimpinan guru dalam pendidikan amat berpengaruh dalam menghasilkan out put yang berprestasi, baik akademik maupun non akademik. Sekarang ini, kiprah guru sebagai teladan seolah luluh oleh keegoisan anak didik, pengaruh kemajuan teknologi, dan juga keapatisan guru. Andaikata setiap guru menjalankan lima jenis kepemimpinan dalam pendidikan, maka guru akan menjadi pahlawan abadi di hati anak didik.
Lima hal yang harus dimiliki guru sebagai pemimpin pendidikan yaitu menjadi pemimpin yang disukai, dipercaya, mampu membimbing, berkepribadian, serta abadi sepanjang zaman.
Kepemimpinan di Madradah Aliyah Bustanul Arifin antara guru dengan siswa ditunjukkan dengan hubungan yang harmonis dan saling menghormati, kepemimpinan Guru sebagai pengajar merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah Madrasak Aliyah Bustanul Arifin adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru.
Yang dimaksud sebagai peran pemimpin adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggungjawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain : guru harus mampu menciptakan situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya. Selain menjadi pemimpin sebagai pengajar, Guru di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin juga menjadi pemimpin dalam membimbing. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin, keluarga serta masyarakat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula. Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, maka guru di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin harus :
1.            Mengumpulkan data tentang siswa
2.            Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari
3.            Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus
4.            Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik
5.            Secara individu maupun secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak
6.            Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa
7.            Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik
8.            Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu
9.            Bekerja sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa
10.        Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya.
11.        Meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan keterpaduan.

3.1.3    Kepemimpinan antara ketua kelas dengan teman sekelasnya
Kepemimpinan yang ditunjukan oleh ketua kelas dengan teman sekelasnya tegas dan saling menghormati, sebagai pemimpin di kelas tentunya telah mendapatkan kepercayaan dari semua warga kelas. Ketua kelas yang menjadi pemimpin dalam mengurus segala urusan yang ada kelas memberikan semua informasi yang ada di Madrasah Aliyah Bustanul Arifin untuk menyampaikan di kelas, perintah dan tugas dari guru disampaikan dengan sebenarnya, menangani semua warga kelas atau teman sekelasnya dengan baik menjaga suasana di kelas tetap tenang saat proses pembelajaran, ketika ada kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah ketua kelas akan menginformasikan ke kelas dan mengondisikan atau mengatur untuk membantu lancarnya kegiatan dan  ketika terjadi permasalahan di dalam kelas, ketua kelas akan bertindak sebagai pemimpin yang bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi di kelas, mengajak para warga kelas untuk di bicarakan atau dibahas secara bersama-sama dan menyelesaikan dengan mufakat

3.2 GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
Gaya kepemimpinan yang ditarapkan oleh kepala sekolah MA Bustanul Arifin adalah gaya demokratis karena kepala sekolah memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Hal ini dibuktikan bahwa kepala sekolah MA Bustanul arifin memberikan kebijakan tersendiri bagi bapak ibu guru yang mengajar di MA Bustanul arifin ini boleh mengajar  di luar sekolah lain selain di sekolah tersebut karena sekolah MA bustanul Arifin ini swasta jadi banyak Bapak/Ibu Guru yang mengajar lagi selain di sekolah tersebut, tetapi harus memberikan tanggung jawab tersendiri pada sekolah-sekolah yang bersangkutan.  Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Wujud keikutsertaan kepala sekolah MA Bustanul arifin ini dibuktikan setiap pagi berangkat lebih awal untuk mengawasi atau memperhatikan para siswanya yang melanggar ketertiban sekolah yang biasanya di sekolah sekolah lain tugas ini dilakukan oleh bimbingan konseling  atau guru piket pada waktu yang bersangkutan karena permasalah yang sering ada di sekolah MA Bustanul Arifin ini banyak siswa/siswi yang melanggar tata tertib yang telah ditentukan sekolah terutama pada kedatangan siswa/siswi yang tidak tepat waktu atau terlambat dan  pada penampilan yang sering dilanggarnya, kepala sekolah turun langsung dan ikut serta memberikan hukuman  pada siswa-siswi yang melanggar peraturan tersebut. Selain itu  memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepala sekolah MA Bustanul Arifin ini setiap ada informasi yang umum maupun khusus pasti disampaikan kepada seluruh bapak/ibu guru maupun kepada siswa/siswi. Selain itu kepala sekolah MA Bustanul Arifin ini juga melaksanakan rapat untuk mengevaluasi keadaan ataupun Bapak/ibu Guru mengenai Proses belajar mengajar. Selain  itu kepala sekolah MA Bustanul arifin  juga menerapkan kebiasaan lama atau turun temurun di sekolah tersebut seperti melaksanakan sholat dhuha sebelum proses belajar mengajar dimulai. Selain memimpin sebagai  kepala sekolah MA Bustanul Arifin, beliau bertindak sebagai Guru jika Bapak/ibu guru yang bersangkutan tidak dapat masuk memberikan materi kepada siswa/siswi. Kepala sekolah MA Bustanul Arifin ini beliau sering berkumpul dengan para stafnya ketika istirahat untuk mengawasi dan agar menjalin hubungan kekeluargaan kepada para bapak/ibu guru dan Karyawan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
4.1.1 KEPEMIMPINAN di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
4.1.2 GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
4.1.3 RESPON GURU dan SISWA di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
4.2 SARAN
4.2.1 Seharusnya di  MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN di lengkapi dengan adanya petugas keamanan sekolah agar para siswa lebirang rh segan untuk melanggar tata tertib sekolah.
4.2.2 Hendaknya dibangun pagar pembatas antara wilayah sekolah dan pemukiman warga sekitar.
4.2.3 Sebagai pemimpin seharusnya menyesuaikan dengan lingkungan warga sekolah.





















3.3 RESPON SELURUH WARGA SEKOLAH TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN

3.3.1 Respon guru
Setelah apa yang kita amati di sekolah tersebut guru-guru dan karyawan sangat senang dengan gaya kepemimpinan beliau, tidak unsure kediktatoran dan sifat-sifat yang mengintimiadasi para guru dan karyawan-karyawannya. Beliau sangat demokratis, tidak mementingkan diri sendiri tetapi tegas. Di sisi lain para guru mata pelajaran fisika sangat terbantu dengan ada nya beliau. Selain beliau sebagai kepala sekolah, beliau terkadang menggantikan mengajar bila guru yang bersangkutan tidak bisa mengajar. Bisa mengayomi para guru-guru dan karyawannya. Suka bergaul dan berjanda dengan para guru dan karyawan. Dan bisa memberikan masukan-masukan yang berarti bila guru kesulitan dalam menjalankan tugasnya.
3.3.2 Respon siswa
      Selain respon guru dan karyawan-karyawan baik para siswa-siswi disini juga merasa nyaman dipimpin oleh beliau, beliau selain tegas dalam menghadapi para siswanya di sisi lain beliau juga mampu menjadi figure ayah bagi siswa-siswinya. Beliau seseorang yang dihormati siswa-siswinya. Selain itu beliau juga peduli terhadap siswa-siswinya, tidak membeda-bedakan satu sama lain. Tetapi disini beliau terkadang masih kurang pengawasan dalam memonitor para siswanya. Contoh kecil yang bisa kami tangkap, masih banyak siswa nya terutama laki-laki yang masih memakai aksesoris-aksesoris seperti topi dan lain-lain yang tidak sepantasnya dipakai di dalam sekolah terutama masih di dalam lingkup jam efektif sekolah. Disini beliau tegas dalam mengatur siswa-siswinya tetapi di belakang itu tetap masih ada siswa yang melanggar peraturan-peraturan sekolah.







BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
4.1.1 KEPEMIMPINAN di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
Kepala sekolah sangat bersahabat dengan guru-guru, karyawan dan murid. Serta mengutamakan penanaman nilai-nilai religius terhadap murid. Tidak mementingkan diri sendiri dan peduli dengan para murid di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN.

4.1.2 GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
Kepemimpinannya baik, tegas, demokratis, dan peduli terhadap sekolah dan murid.

4.1.3 RESPON GURU dan SISWA di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN
Respon guru dan murid baik. Tetapi masih ada beberapa murid yang masih melanggar peraturan-peraturan sekolah dan tidak hormat kepada kepala sekolah.

4.2 SARAN
4.2.1 Seharusnya di  MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ARIFIN di lengkapi dengan adanya petugas keamanan sekolah agar para siswa segan untuk melanggar tata tertib sekolah.
4.2.2 Hendaknya dibangun pagar pembatas antara wilayah sekolah dan pemukiman warga sekitar.
4.2.3 Sebagai pemimpin seharusnya menyesuaikan dengan lingkungan warga sekolah.
4.2.4 lebih kreatif dalam mengembangkan mutu sekolah dan murid.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar