Mata Kuliah Kepemimpinan
1. Jelaskan
secara skematik hierarki kewenangan seorang pemimpin!
À Direktur.
Direktur adalah orang yang mengambil sebuah keputusan dan bertanggung jawab
atas sebuah organisasi atau perusahaan yang dipegangnya, ini berarti bahwa
sebuah organisasi atau perusahan akan berkembang dan bergerak berdasarkan
keputusan direktur.
À
Manejer Keuangan.
Manejer keuangan memiliki 2 bagian yaitu Bagian Finance yang
bertugas untuk melakukan pencatatan keluar dan masuknya uang dan membuat
laporan keuangan. Bagian Accouting bertugas untuk melakukan
pencatatan setiap transaksi yang terjadi dalam perusahhan. Kemudian pada akhir
periode, kedua bagian ini akan mencocokkan keuangan yang diterima dengan semua
catatan transaksi yang ada.
À
Manajer Pelaksana.
Manajer pelaksana adalah bagian yang bertugas mengurus semua kerja yang ada
dilapangan, missalnya saja melakukan persiapan pengeksporan meubel ke Negara
tujuan dengan waktu yang tepat dan memastikan bahwa semua barang-barangnya
sampai ke tujuan dengan selamat.
2. Jelaskan
tahapan pengambilan keputusan seorang pemimpin dalam organisasi!
Penjelasan
:m
Bisa dilihat pada baga di atas tentang
pengambilan keputusan pemimpin dari timbulnya
Ø
masalah yang ada, pertama yang dilakukan adalah
Ø
mengidentifikasikan
masalah, harus. Lalu mengajukan beberapa pertanyaan
sebagai alat adalah kemampuan dan keberanian
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Dari jawaban pertanyaan tersebut, parameter masalah perlu dipahami, seorang pemimpin juga kerap tidak bisa membedakan fakta yang terkait
langsung dengan urusan kita dengan fakta yang tidak terkait dengannya. fakta
yang terkait dan tidak terkait tentunya ditentukan oleh pembatasan kita tentang
lingkup urusan tadi. seorang yang mudah menganggap masalahnya sangat terbatas akan
jatuh ke dalam myopia atau pandangan pendek dan terbatas, sehingga mengabaikan
faktor-faktor yang tidak langsung berperan bagi organisasi atau komunitas yang
ia layani. Perlu membuat Pertanyaan
sebagai alat: Alat yang menjadi prasyarat proses pengambilan
keputusan adalah kemampuan dan keberanian untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. "Kemampuan mengajukan pertanyaan yang
tepat "kata Peter Drucker. Kekuatan manajemen Jepang adalah pada hal
ini." Kenapa? Pertanyaan yang benar dan berbeda-beda dapat menolong orang
untuk tiba pada kejelasan masalah. Meningkatkan kemampuan ini dapat dilakukan
dengan cara 5W+1H
Ø
selanjutnya fokus pada permasalahan dalam banyak
kasus, suatu masalah dirumuskan secara salah, karena tekanan-tekanan waktu,
budaya organisasi tertentu. perumusan masalah juga terkait dengan sudut
pandang. karenanya beberapa proses harus dipastikan hadir.
Ø Lalu menenentukan Alternatif
Penanganan/Pengambilan Menurut Neimark, seorang ahli dalam pola pikir, dalam menghadapi masalah
lebih baik terlebih dulu kita meneliti dan menangkap struktur masalahnya
daripada isi masalah.
Ø Selanjutnya membuat Perencanaan Solusi Dalam proses
perencanaan solusi beberapa faktor perlu dipertanyakan:
Alternatif solusi yang
bisa dikenali. Suatu solusi dapat hadir sebagai solusi tunggal, namun bisa juga
muncul dalam rangkaian bersama solusi yang lain (multiple solution).
Karena itu pengenalan pada alternatif-alternatif solusi merupakan hal yang
penting. Pengenalan ini dapat dilakukan dengan teknik brainstorming group,
atau Delphi method. Pada awal proses ini hendaklah dijaga agar
tidak ada suara/pendapat yang diredam atau dikuburkan.
Kriteria yang akan dipergunakan untuk memakai alternatif-alternatif
tersebut. Alternatif-alternatif yang dikenali dapat disaring lebih lanjut
berdasarkan kriteria yang disepakati bersama. Untuk memiliki kesepakatan ini,
tentunya diperlukan suatu proses tersendiri. Juga kenali aspirasi atau
keinginan dari mereka yang:
o
memutuskan
o
mempengaruhi keputusan
o
menjadi inisiator untuk memproses masalah tersebut
o
mereka yang mempergunakan hasil keputusan tadi
Ø
Untuk memiliki
kesepakatan ini, tentunya diperlukan suatu proses tersendiri. Kenali juga dua
jenis resiko yang mungkin dihadapi:
o
resiko yang perlu
diambil dan tak perlu diambil
o
resiko yang dapat
diperhitungkan dan sulit diperhitungkan
Semua keputusan
mengambil resiko tertentu ada resiko yang sangat tinggi, namun ada pula resiko
yang bisa diperhitungkan.
Ø Lakukan Pelaksanaan Pengambilan Keputusan
Jadi tentukan dulu cara
pengambilan keputusan yang paling cocok dengan situasi dan masalah yang ada:
o solo
o tim
o musyawarah
o voting, dan lain-lain
Ø
setelah smua tahap terselesaikan lakukan penilaian ulang atau Revisi, Setelah keputusan dan pelaksanaan dilakukan, maka penilaian ulang perlu
diadakan. Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal
dan tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan mudah
terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.
SELN
JU
3. Jelaskan
perbedaan pemimpin, kepala, dan manajer!
Pimpinan
|
Kepala
|
Manajer
|
Menguasai konteks
|
|
Tunduk pada konteks
|
Memperbaruhi
organisasi
|
|
Mengatur organisasi
|
Asli
|
|
Salinan / turunan
|
Mengembangkan organisasi
|
|
Memelihara organisasi
|
Focus pada orang
|
|
Focus pada system dan struktur
|
Didasari oleh percaya diri
|
|
Menyandarkan diri pada struktur
|
dipilih
|
Ditunjuk dan diangkat
|
Diangkat oleh kekuasaan
|
Kepercayaan
kelompok
|
Kekuasaan atasan
|
Mengandalkan kekuasaan
|
Pencetus ide,
koordinator
|
Penguasa
|
Bertindak sebagai penguasa
|
Berasal dari
kelompok
|
Tanggung jawab kepada atasan
|
Bagian dari organisasi
|
Punya kelebihan
|
Bukan bisa berasal dari
kelompok
|
|
|
Belum tentu punya kelebihan
|
|
4. Jelaskan
secara fungsi secara administrative seorang pemimpin dalam organisasi
pendidikan!
Funsi administratif
merupakan suatu mengadakan kegiatan kebijakan administrasi juga menyediakan
fasilitas, untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif yang berjalan sesuai
fungsinya, sedangkan funsi kepemimpinan dalam pendidikan sendiri
Hakekat Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan pendidikan pada hakekatnya merupakan produk situasional. Kepemimpinan praktik kepemimpinan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor situasi
Kepemimpinan yang berhasil adala kepemimpinan yang dapat memnuhi kebutuhan situasi dan dapat memilih / menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut
Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan antara lain:
1. Karakteristik orang yang dipimpin
2. Pekerjaan lingkungan sekolah
3. Kultur atau budaya setempat
4. Kepribadian kelompok
5. Waktu yang dimiliki oleh sekolah
Kepemimpinan pendidikan pada hakekatnya merupakan produk situasional. Kepemimpinan praktik kepemimpinan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor situasi
Kepemimpinan yang berhasil adala kepemimpinan yang dapat memnuhi kebutuhan situasi dan dapat memilih / menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut
Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan antara lain:
1. Karakteristik orang yang dipimpin
2. Pekerjaan lingkungan sekolah
3. Kultur atau budaya setempat
4. Kepribadian kelompok
5. Waktu yang dimiliki oleh sekolah
5. Jelaskan
secara konseptual tugas pokok dan fungsi seorang pemimpin dalam organisasi
pendidikan!
Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
:
§ Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran,
mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
§ Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas
sehari-hari.
§ Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra
kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
§ Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan,
seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan
kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon
Kepala Sekolah.
§ Mengikuti perkembangan iptek melalui
pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.
Kepala Sekolah
sebagai Manajer (Manager)
:
§ Mengelola administrasi kegiatan belajar dan
bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi
kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
§ Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data
administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
§ Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data
administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.
§ Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan
Komite.
§ Mengelola
administrasi sarana/prasarana baik administrasi
gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium,
perpustakaan.
Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator):
§ Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
§ Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek,
Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan
Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS,Olah raga. Personalia
kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar
nasional atau keagamaan dan sebagainya.
§ Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan
arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
§ Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan
merawat sarana prasarana milik sekolah.
Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor) :
§ Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan
evaluasi pembelajaran.
§ Melaksanakan program supervisi.
§ Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan
kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
Kepala Sekolah
sebagai Pemimpin (Leader) :
§ Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri,
bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
§ Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
§ Memiliki visi
dan memahami misi sekolah yang diemban.
§ . Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun
ekstern.
§ Mampu berkomunikasi
dengan baik secara lisan maupun tertulis.
Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator) :
§ Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru
dari pihak lain.
§ Mampu melakukan pembaharuan di bafian kegiatan
belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan
pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler
dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite
dan masyarakat.
Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
:
§ Mampu mengatur lingkungan kerja.
§ Mampu mengatur
pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
§ Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun
sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.